Jul 08, 2025 | 11 views
A. Membantu mencerna makanan kompleks.
B. Menghasilkan vitamin, seperti vitamin K dan B kompleks.
C. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
D. Mempercepat pertumbuhan sel kanker.
Pembahasan :
Mikrobioma usus *tidak* mempercepat pertumbuhan sel kanker. Sebaliknya, mikrobioma usus yang sehat dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dengan menjaga keseimbangan mikroorganisme dan memproduksi senyawa antioksidan.
A. Fermentasi.
B. Konsentrasi.
C. Homeostasis.
D. Evolusi.
Pembahasan :
Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem untuk mempertahankan kondisi internal yang stabil. Mikrobioma usus berusaha mempertahankan keseimbangan komunitas mikroorganisme yang sehat, menghindari pertumbuhan bakteri yang berbahaya (patogen).
A. Escherichia coli (E. coli).
B. Salmonella enterica.
C. Bifidobacterium bifidum.
D. Clostridium difficile.
Pembahasan :
Bifidobacterium bifidum adalah bakteri bermanfaat yang berperan penting dalam fermentasi karbohidrat kompleks, menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFAs) yang memiliki efek positif pada kesehatan usus dan tubuh secara keseluruhan.
A. Menghasilkan zat racun dalam tubuh.
B. Mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan usus.
C. Meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
D. Meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pembahasan :
SCFAs, seperti propionat, butirat, dan asam asetat, memiliki efek anti-inflamasi dan berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Mereka juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi risiko penyakit kronis.
A. Diet.
B. Obat-obatan.
C. Genetik.
D. Temperatur ruang.
Pembahasan :
Temperatur ruang tidak secara signifikan memengaruhi komposisi mikrobioma usus. Diet, obat-obatan, dan faktor genetik adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi perkembangan dan komposisi mikrobioma usus.
A. Peningkatan sistem kekebalan tubuh.
B. Peningkatan risiko penyakit radang usus (IBD).
C. Peningkatan produksi vitamin.
D. Peningkatan penyerapan mineral.
Pembahasan :
Disbiose dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit radang usus (IBD), seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
A. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit.
B. Makanan yang mengandung mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan.
C. Antibiotik yang membunuh bakteri.
D. Senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan bakteri.
Pembahasan :
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan bagi inang. Mereka biasanya berasal dari fermentasi makanan atau suplemen.
A. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
B. Membantu mencerna makanan.
C. Menurunkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
D. Mengobati penyakit Alzheimer.
Pembahasan :
Probiotik tidak memiliki bukti kuat untuk mengobati penyakit Alzheimer. Manfaat lain seperti peningkatan sistem kekebalan tubuh, bantuan pencernaan, dan penurunan risiko ISK telah didukung oleh penelitian ilmiah.
A. Tidak ada hubungan antara mikrobioma usus dan kesehatan mental.
B. Mikrobioma usus hanya memengaruhi kesehatan fisik.
C. Mikrobioma usus dapat memengaruhi kesehatan mental melalui sumbu usus-otak.
D. Mikrobioma usus hanya memengaruhi sistem saraf pusat.
Pembahasan :
Sumbu usus-otak adalah jalur komunikasi antara usus dan otak. Mikrobioma usus dapat memengaruhi kesehatan mental melalui produksi neurotransmitter, modulasi sistem kekebalan tubuh, dan mempengaruhi peradangan.
A. Makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis.
B. Makanan yang kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh.
C. Makanan fermentasi, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
D. Makanan yang mengandung bahan tambahan dan pengawet.
Pembahasan :
Makanan fermentasi, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh kaya akan prebiotik, yaitu makanan yang memicu pertumbuhan bakteri bermanfaat di usus. Makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis justru dapat merusak mikrobioma usus.
