Jul 08, 2025 | 11 views
A. Menggunakan bahasa gaul yang berlebihan.
B. Menghindari penjelasan detail dan hanya menyampaikan poin utama.
C. Menggunakan analogi, ilustrasi, dan contoh konkret.
D. Memfokuskan pembicaraan pada pendapat pribadi tanpa mempertimbangkan perspektif lain.
Pembahasan :
Menggunakan analogi, ilustrasi, dan contoh konkret membantu audiens memahami informasi kompleks dengan lebih mudah dan relevan. Ini membuat pesan lebih mudah dicerna dan diingat.
A. Hanya mendengarkan untuk mengetahui apa yang ingin dikatakan lawan bicara.
B. Mendengarkan secara aktif, memberikan respon yang menunjukkan perhatian, dan mencoba memahami sudut pandang lawan bicara.
C. Mengabaikan emosi lawan bicara agar fokus pada logika argumen.
D. Menghindari kontak mata untuk menghindari kesan agresif.
Pembahasan :
Active listening melibatkan lebih dari sekadar mendengarkan kata-kata. Ini mencakup menunjukkan perhatian, merespons secara verbal dan non-verbal, dan mencoba memahami perspektif lawan bicara untuk membangun hubungan yang lebih baik.
A. Umum dan tidak spesifik.
B. Negatif dan mengkritik secara langsung.
C. Spesifik, konstruktif, dan berorientasi pada perbaikan.
D. Hanya diberikan jika ada kesalahan yang dilakukan.
Pembahasan :
Feedback yang spesifik memberikan detail tentang apa yang perlu diperbaiki, konstruktif memberikan saran untuk perbaikan, dan berorientasi pada perbaikan membantu individu untuk berkembang dan meningkatkan kinerja mereka.
A. Komunikasi non-verbal tidak berpengaruh sama sekali terhadap makna pesan.
B. Komunikasi non-verbal hanya mencakup ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
C. Komunikasi non-verbal dapat memperkuat atau bahkan bertentangan dengan pesan verbal.
D. Komunikasi non-verbal hanya penting dalam komunikasi lisan.
Pembahasan :
Komunikasi non-verbal seringkali menyampaikan emosi, sikap, dan maksud yang tidak tersampaikan melalui kata-kata. Ini dapat memperkuat atau bahkan bertentangan dengan pesan verbal, sehingga penting untuk mempertimbangkan konteks non-verbal.
A. Memaksakan pendapat sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan lawan bicara.
B. Menghindari topik yang sensitif untuk menghindari konflik.
C. Mendengarkan secara empati, mengakui perasaan lawan bicara, dan menyampaikan pesan dengan hati-hati.
D. Menyalahkan lawan bicara atas kesalahan yang terjadi.
Pembahasan :
Empati memungkinkan kita memahami dan menghargai perasaan orang lain. Dengan mendengarkan dengan aktif, mengakui perasaan mereka, dan menyampaikan pesan dengan hati-hati, kita dapat menghindari konflik dan membangun hubungan yang lebih baik.
A. Membaca slide dengan monoton.
B. Menggunakan bahasa yang terlalu teknis dan sulit dipahami.
C. Menggunakan bahasa tubuh yang positif, kontak mata, dan variasi intonasi.
D. Menghindari interaksi dengan audiens.
Pembahasan :
Bahasa tubuh yang positif, kontak mata, dan variasi intonasi membantu mempertahankan perhatian audiens dan membuat presentasi lebih menarik. Menghindari interaksi akan membuat audiens merasa tidak dihargai dan kurang tertarik.
A. Menghindari pertanyaan agar tidak memperpanjang diskusi.
B. Menyampaikan pertanyaan yang ambigu agar mendapatkan jawaban yang tidak jelas.
C. Meminta penjelasan lebih lanjut untuk memastikan pemahaman yang benar.
D. Mengabaikan pertanyaan dari lawan bicara.
Pembahasan :
Klarifikasi adalah proses meminta penjelasan lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan telah dipahami dengan benar dan tidak ada kesalahpahaman.
A. Memilih ide yang paling bagus secara langsung.
B. Mendominasi diskusi dengan ide pribadi.
C. Menghasilkan sejumlah ide sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
D. Mengecualikan ide-ide yang dianggap tidak realistis.
Pembahasan :
Brainstorming bertujuan untuk menghasilkan sejumlah ide sebanyak mungkin tanpa penilaian awal. Ini membantu tim untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi.
A. Menjelaskan ide dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
B. Menggunakan nada bicara yang ramah dan sopan.
C. Menggunakan bahasa tubuh yang positif dan terbuka.
D. Mengulangi informasi penting untuk memastikan pemahaman.
Pembahasan :
Nada bicara yang tidak sopan atau agresif akan membuat lawan bicara merasa tidak nyaman dan tidak mau mendengarkan. Komunikasi efektif harus selalu dilakukan dengan sopan dan hormat.
A. Meningkatkan konflik dan ketegangan dalam tim.
B. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
C. Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan dalam pekerjaan.
D. Memperburuk hubungan interpersonal.
Pembahasan :
Komunikasi yang efektif membantu mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
