Jul 08, 2025 | 13 views
A. Cerpen
B. Narasi
C. Balada
D. Puisi Pantun
Pembahasan :
Puisi 'Sagu Mutiara' memiliki struktur balada yang terdiri dari bait-bait yang menggambarkan perjalanan dan pengalaman, dengan suasana yang dramatis dan puitis. Meskipun tidak mengikuti aturan pangkuan balada secara ketat, elemen-elemen balada tetap terasa.
A. Keindahan alam sekitar penulis
B. Perjuangan dan pengorbanan manusia
C. Kekuatan dan ketahanan suatu bangsa
D. Kesederhanaan dan kemelematan kehidupan pedesaan
Pembahasan :
Citraan seperti 'sagu mutiara' dan 'laut yang membentang luas' digunakan untuk merepresentasikan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Citraan ini memunculkan gambaran tentang keteguhan dan ketabahan di tengah kesulitan.
A. Keindahan dan pesona Samudra Hindia
B. Perjuangan dan semangat meraih kemerdekaan Indonesia
C. Kisah cinta antara seorang nelayan dan seorang wanita desa
D. Kebahagiaan dan kesederhanaan dalam hidup sederhana
Pembahasan :
Tema utama puisi ini adalah perjuangan bangsa Indonesia yang digambarkan melalui citra 'sagu mutiara' yang melambangkan keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan. Meskipun ada unsur puitis lain, perjuangan kemerdekaan adalah tema yang paling mendasar.
A. Representasi dari perhiasan langka yang bernilai tinggi
B. Simbol dari kekuatan dan ketahanan bangsa Indonesia
C. Gambaran tentang keindahan alam yang tak ternilai harganya
D. Metafora untuk kebahagiaan hidup yang sederhana
Pembahasan :
'Sagu mutiara' dalam puisi ini bukan hanya sekedar nama tumbuhan, tetapi melambangkan kekuatan, ketahanan, dan keberanian bangsa Indonesia untuk melawan penjajah dan meraih kemerdekaan. Keunikan dan nilai 'mutiaranya' mengisyaratkan nilai-nilai berharga yang dimiliki bangsa tersebut.
A. Gaya bahasa formal dan baku
B. Gaya bahasa puitis dan figuratif
C. Gaya bahasa sehari-hari dan lugas
D. Gaya bahasa ironis dan sindiran
Pembahasan :
Puisi 'Sagu Mutiara' kaya akan penggunaan metafora, personifikasi, dan simile untuk menciptakan gambaran yang hidup dan membangkitkan emosi pembaca. Penggunaan gaya bahasa puitis ini sangat menonjol dalam menyampaikan makna dan pesan yang ingin disampaikan penulis.
A. Hipotesis
B. Perbandingan
C. Seru
D. Penjelasan
Pembahasan :
Kalimat ini merupakan contoh perbandingan yang dilakukan dengan menggunakan kata 'membentang' untuk menggambarkan luasnya laut. Perbandingan ini bertujuan untuk memperjelas gambaran dan memberikan kesan yang lebih kuat pada pembaca.
A. AABB
B. ABAB
C. ABCBA
D. Tidak ada rima yang digunakan
Pembahasan :
Secara umum, puisi 'Sagu Mutiara' tidak menggunakan rima secara konsisten. Namun, Chairunnisa sengaja menghindari rima untuk memberikan kesan yang lebih alami dan tidak kaku, sehingga lebih relevan dengan gaya bahasa puisi modern.
A. Kekayaan alam Indonesia yang masih terjaga
B. Semangat perjuangan dan ketabahan bangsa Indonesia
C. Keindahan flora dan fauna Indonesia yang langka
D. Kemakmuran ekonomi masyarakat Indonesia
Pembahasan :
Sagu mutiara, meskipun merupakan tumbuhan, melambangkan kekuatan dan ketahanan. Ini sesuai dengan semangat perjuangan dan ketabahan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, yang merupakan inti dari pesan yang ingin disampaikan puisi ini.
A. Penggunaan diksi yang sederhana dan mudah dipahami
B. Penggunaan simbolisme dan alegori
C. Penggunaan kalimat-kalimat pendek yang ringkas
D. Penggunaan aliterasi dan asonansi yang intensif
Pembahasan :
Puisi ini kaya akan penggunaan simbolisme dan alegori. 'Sagu mutiara' sendiri adalah simbol yang memiliki makna tersirat, dan elemen-elemen lain dalam puisi juga memiliki makna simbolis yang memperdalam interpretasi makna puisi secara keseluruhan.
A. Dengan memberikan informasi faktual mengenai sejarah Indonesia
B. Dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang nilai-nilai kemanusiaan
C. Dengan menyajikan gambaran yang indah dan memanjakan indera
D. Dengan menggunakan bahasa yang kompleks dan sulit dipahami
Pembahasan :
Puisi ini tidak hanya menceritakan sebuah peristiwa, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan, perjuangan, dan ketahanan bangsa Indonesia. Penggunaan citraan dan gaya bahasa yang kuat membangkitkan emosi dan mendorong pembaca untuk berpikir lebih dalam.