Jul 08, 2025 | 13 views
A. Pendapatan dan kekayaan
B. Pendidikan dan keahlian
C. Afiliasi dengan kelompok sosial
D. Jumlah anak yang dimiliki
Pembahasan :
Jumlah anak yang dimiliki, meskipun bisa menjadi indikator status sosial dalam beberapa budaya, bukanlah dimensi utama dalam pembentukan dan pembedaan kelas sosial yang sistematis. Dimensi lainnya lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memperoleh sumber daya dan pengaruh dalam masyarakat.
A. Keberuntungan dan bakat alami
B. Agama dan kepercayaan
C. Politik dan sistem pemerintahan
D. Kepribadian dan karakter individu
Pembahasan :
Politik dan sistem pemerintahan memiliki peran penting dalam menciptakan struktur kelas sosial dan menentukan peluang akses ke sumber daya. Faktor lainnya (keberuntungan, agama, kepribadian) juga berperan, namun sistem politik yang berlaku adalah faktor yang paling fundamental.
A. Kekayaan sebagai satu-satunya penentu status sosial
B. Kombinasi kekayaan, kekuasaan, dan prestise
C. Pendidikan sebagai satu-satunya penentu status sosial
D. Afiliasi dengan kelompok sosial sebagai satu-satunya penentu status sosial
Pembahasan :
Weber mengembangkan konsep kelas sosial berdasarkan tiga dimensi: kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Ketiga dimensi ini saling terkait dan membentuk hierarki kelas sosial yang lebih kompleks daripada hanya melihat kekayaan saja.
A. Peningkatan mobilitas sosial
B. Peningkatan kualitas hidup bagi semua lapisan masyarakat
C. Ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan
D. Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan sosial
Pembahasan :
Stratifikasi sosial yang tinggi seringkali menyebabkan ketidaksetaraan yang signifikan dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lainnya, yang berdampak negatif pada kualitas hidup bagi semua lapisan masyarakat, meskipun sebagian besar mendapat manfaat dari adanya hierarki ini.
A. Perubahan kepemilikan aset ekonomi
B. Perubahan status sosial dari satu kelas ke kelas lain
C. Perubahan pekerjaan dari satu bidang ke bidang lain
D. Perubahan pendidikan dari satu jenjang ke jenjang lain
Pembahasan :
Mobilitas sosial secara spesifik merujuk pada pergerakan individu atau kelompok dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain. Aset ekonomi, pekerjaan, dan pendidikan dapat memengaruhi mobilitas sosial, tetapi perubahan status sosial adalah definisinya.
A. Kelas pekerja
B. Kelas menengah
C. Kelas pengusaha/pejabat
D. Kelas petani
Pembahasan :
Kelas pengusaha atau pejabat seringkali memiliki kekayaan, kekuasaan, dan prestise yang tinggi, sehingga menduduki posisi teratas dalam piramida stratifikasi sosial. Ini merupakan karakteristik umum dari kelas yang paling tinggi.
A. Pengaruh dalam pengambilan keputusan
B. Kemampuan untuk memengaruhi opini publik
C. Kepemilikan tanah dan sumber daya alam
D. Keterampilan dalam berdebat dan menyampaikan ide
Pembahasan :
Keterampilan dalam berdebat dan menyampaikan ide mungkin berguna, tetapi bukan merupakan indikator utama kekuasaan. Kekuasaan lebih berakar pada kemampuan untuk mempengaruhi keputusan, membentuk opini publik, dan mengendalikan sumber daya.
A. Asimilasi sosial
B. Konformitas sosial
C. Homogenitas sosial
D. Heterogenitas sosial
Pembahasan :
Homogenitas sosial merujuk pada kecenderungan anggota kelas sosial yang sama untuk berbagi nilai, norma, dan perilaku yang serupa. Hal ini merupakan ciri khas dari kelompok sosial yang memiliki kesamaan dalam hal status kelas.
A. Kekayaan yang dimiliki seseorang
B. Jaringan sosial dan hubungan yang saling menguntungkan
C. Kualitas pendidikan yang diperoleh seseorang
D. Jumlah anggota keluarga yang dimiliki seseorang
Pembahasan :
*Social capital* adalah jaringan sosial dan hubungan yang saling menguntungkan, yang memungkinkan seseorang untuk mengakses sumber daya dan peluang dalam masyarakat. Ini merupakan faktor penting dalam mobilitas sosial.
A. Akses ke pendidikan berkualitas
B. Peluang kerja yang tersedia
C. Kebebasan untuk memilih pasangan hidup
D. Gaya hidup dan preferensi pribadi
Pembahasan :
Gaya hidup dan preferensi pribadi meskipun dipengaruhi oleh faktor lain, dalam beberapa kasus, kurang memiliki hubungan langsung atau tidak signifikan dengan dampak kelas sosial terhadap kehidupan sosial.