Jul 08, 2025 | 9 views
A. Kita mau ke warung makan nasi uduk, yuk!
B. Kami akan pergi ke warung makan nasi uduk, ya.
C. Ayo, kita pergi ke warung makan nasi uduk.
D. Mari kita pergi ke warung makan nasi uduk.
Pembahasan :
Dalam bahasa baku, penggunaan kata 'mari' lebih formal dan sesuai untuk situasi yang lebih serius atau tertulis. Pilihan lain menggunakan kata yang lebih informal seperti 'ayo' atau 'kita'.
A. Untuk membuat tulisan terdengar lebih lucu dan menghibur.
B. Untuk menunjukkan bahwa penulis memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan profesional.
C. Untuk menghindari kesalahan tata bahasa dan ejaan.
D. Untuk mempercepat proses penulisan.
Pembahasan :
Bahasa baku yang benar memastikan kejelasan, ketepatan, dan kredibilitas karya ilmiah. Kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat mengurangi kepercayaan pembaca terhadap karya tersebut.
A. Laporan resmi dari instansi pemerintah.
B. Artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal bereputasi.
C. Percakapan santai di antara teman.
D. Surat lamaran kerja ke perusahaan besar.
Pembahasan :
Bahasa tidak baku lebih cocok untuk percakapan sehari-hari karena lebih santai dan informal. Pilihan lainnya memerlukan penggunaan bahasa baku untuk menunjukkan keseriusan dan profesionalisme.
A. Gimana kabarmu hari ini?
B. Bagaimana kabar Anda hari ini?
C. Sudah siap untuk ujian besok?
D. Besok sudah siap untuk ujian, ya.
Pembahasan :
Pilihan B menggunakan kata 'Anda' yang lebih formal dan 'bagaimana' yang lebih sesuai dalam konteks baku dibandingkan pilihan lainnya.
A. Karena kata 'sekali' selalu digunakan untuk menandai jumlah yang tepat.
B. Karena dalam bahasa baku, kata 'sekali' sering digunakan untuk merendahkan atau mengejek.
C. Karena dalam bahasa baku, penggunaan kata 'sekali' harus sesuai dengan konteks kalimat yang tepat.
D. Karena kata 'sekali' adalah kata yang jarang digunakan dalam bahasa baku.
Pembahasan :
Dalam bahasa baku, penggunaan kata 'sekali' harus diperhatikan karena dapat mengubah makna kalimat atau dianggap tidak tepat sesuai konteks.
A. Percakapan yang penuh dengan jargon dan istilah teknis.
B. Percakapan yang menggunakan bahasa yang santai dan informal.
C. Percakapan yang menggunakan bahasa yang formal, jelas, dan mudah dipahami.
D. Percakapan yang selalu berlangsung dalam lingkungan profesional.
Pembahasan :
Bahasa baku dalam percakapan menekankan pada kejelasan, ketepatan, dan kesopanan.
A. Kepada Yth., Bapak/Ibu [Nama Penerima], salam hangat dari [Nama Pengirim].
B. Kepada teman terkasih, [Nama Teman], salam sayang dari [Nama Pengirim].
C. Kepada Yth. [Nama Penerima], dengan hormat, [Isi Surat].
D. Kepada Yth. [Nama Penerima], salam hormat, [Isi Surat].
Pembahasan :
Pilihan B menggunakan bahasa yang lebih santai dan personal yang sesuai dengan hubungan pertemanan.
A. Penggunaan kata kerja yang tepat.
B. Penggunaan kata yang tepat dan sesuai dengan kaidah bahasa.
C. Penggunaan kata yang bersifat subjektif dan emosional.
D. Penggunaan tanda baca yang benar.
Pembahasan :
Bahasa baku cenderung menghindari penggunaan kata-kata yang bersifat subjektif dan emosional, karena lebih menekankan pada objektivitas dan ketepatan.
A. Menggunakan singkatan dan akronim sebanyak mungkin.
B. Menggunakan bahasa yang ringkas dan padat.
C. Menulis menggunakan bahasa yang formal, jelas, dan menghindari kata-kata informal.
D. Menggunakan bahasa yang kreatif dan orisinal.
Pembahasan :
Untuk laporan, bahasa baku sangat penting untuk memastikan kejelasan, ketepatan, dan profesionalisme.
A. Selalu dalam setiap percakapan sehari-hari.
B. Dalam situasi formal, profesional, atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.
C. Hanya saat berbicara dengan teman dekat.
D. Hanya saat berbicara di depan umum.
Pembahasan :
Bahasa baku lebih sesuai digunakan dalam situasi yang formal, profesional, atau ketika berinteraksi dengan orang yang lebih tua atau dalam konteks resmi.