Jul 08, 2025 | 9 views
A. Pendahuluan, Isi, Penutup
B. Isi, Pendahuluan, Penutup
C. Penutup, Isi, Pendahuluan
D. Pendahuluan, Penutup, Isi
Pembahasan :
Struktur esai argumentatif umumnya mengikuti pola Pendahuluan (pengantar dan tesis), Isi (penjelasan argumen dan bukti), dan Penutup (kesimpulan dan penegasan tesis). Urutan ini memfasilitasi alur logika argumen.
A. Opini pribadi penulis tentang suatu topik.
B. Fakta-fakta yang mendukung argumen.
C. Pernyataan yang dapat diperdebatkan atau dibantah.
D. Contoh-contoh yang relevan dengan topik.
Pembahasan :
Tesis adalah pernyataan utama yang ingin dibuktikan kebenarannya. Tesis yang baik harus dapat diperdebatkan dan memiliki argumen yang kuat untuk mendukungnya.
A. Menggunakan bahasa yang ambigu dan tidak jelas.
B. Memberikan contoh-contoh yang relevan dan spesifik.
C. Menghindari penyampaian fakta-fakta yang bertentangan.
D. Menyerang pribadi lawan bicara untuk membuat argumen tampak lebih kuat.
Pembahasan :
Contoh-contoh yang relevan dan spesifik memberikan bukti konkret untuk mendukung argumen. Ini membuat argumen menjadi lebih kredibel dan meyakinkan.
A. Hanya menggunakan bahasa informal dan kasual.
B. Aktif, lugas, dan objektif.
C. Terlalu kompleks dan sulit dipahami.
D. Hanya menggunakan istilah-istilah teknis yang sulit dimengerti.
Pembahasan :
Bahasa yang aktif, lugas, dan objektif akan membuat esai lebih mudah dipahami dan meyakinkan pembaca. Hindari bahasa yang ambigu atau terlalu rumit.
A. Memberikan penjelasan detail tentang topik yang dibahas.
B. Menyampaikan tesis secara langsung.
C. Menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dibahas.
D. Menyimpulkan argumen yang telah disampaikan.
Pembahasan :
Kalimat pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memperkenalkan topik secara umum, dan kemudian menyatakan tesis yang akan menjadi fokus utama esai.
A. Data statistik yang relevan.
B. Kutipan dari sumber yang terpercaya.
C. Opini pribadi penulis yang tidak didukung fakta.
D. Hasil penelitian ilmiah yang teruji.
Pembahasan :
Opini pribadi yang tidak didukung fakta bukanlah bukti yang valid dalam esai argumentatif. Bukti yang kuat harus didasarkan pada data, kutipan, atau hasil penelitian.
A. Menyajikan argumen secara acak tanpa urutan yang jelas.
B. Menggunakan logika deduktif (dari umum ke khusus) atau induktif (dari khusus ke umum).
C. Menggunakan berbagai macam fakta tanpa adanya hubungan yang jelas.
D. Menghindari penyampaian argumen yang bertentangan.
Pembahasan :
Logika deduktif dan induktif adalah metode yang sering digunakan untuk menyusun argumen yang logis. Deduktif memulai dengan pernyataan umum dan kemudian mengaplikasikannya pada kasus spesifik. Induktif memulai dengan kasus spesifik dan kemudian menarik kesimpulan umum.
A. Menjelaskan kembali semua poin yang telah dibahas.
B. Menyampaikan kesimpulan yang menegaskan kembali tesis dan memberikan penegasan akhir.
C. Menggunakan bahasa yang sangat formal dan sulit dipahami.
D. Menyampaikan pendapat pribadi penulis tentang topik tersebut.
Pembahasan :
Kalimat penutup bertujuan untuk menegaskan kembali tesis dan memberikan kesimpulan akhir yang kuat dan meyakinkan kepada pembaca.
A. Menggunakan bahasa yang formal dan lugas.
B. Tidak memberikan bukti yang mendukung argumen.
C. Menggunakan bahasa yang persuasif dan menarik perhatian.
D. Menggunakan struktur esai yang logis dan teratur.
Pembahasan :
Tidak memberikan bukti yang mendukung argumen merupakan kesalahan fundamental dalam menulis esai argumentatif. Argumen yang kuat harus didasarkan pada bukti yang valid.
A. Hanya pendapat pribadi penulis tentang topik tersebut.
B. Argumen dari pihak yang berlawanan dan berusaha untuk meresponnya.
C. Menghindari penyampaian fakta-fakta yang bertentangan.
D. Menggunakan bahasa yang sangat kompleks dan sulit dipahami.
Pembahasan :
Mempertimbangkan argumen dari pihak yang berlawanan (counter-argument) dan memberikan respons yang logis akan membuat esai argumentatif menjadi lebih kuat dan meyakinkan.