Jul 08, 2025 | 8 views
A. Volt (V)
B. Ohm (Ω)
C. Ampere (A)
D. Watt (W)
Pembahasan :
Ampere (A) adalah satuan arus listrik, yaitu jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu konduktor dalam satuan detik. Volt (V) adalah satuan tegangan, Ohm (Ω) adalah satuan hambatan, dan Watt (W) adalah satuan daya.
A. Ampere (A)
B. Ohm (Ω)
C. Volt (V)
D. Watt (W)
Pembahasan :
Volt (V) adalah satuan tegangan listrik, yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian. Ampere (A) adalah satuan arus, Ohm (Ω) adalah satuan hambatan, dan Watt (W) adalah satuan daya.
A. Arus listrik (A)
B. Tegangan listrik (V)
C. Muatan listrik (C)
D. Resistor (R)
Pembahasan :
Hambatan listrik adalah sifat suatu material yang menentang aliran arus listrik. Resistor adalah komponen yang dirancang khusus untuk memiliki hambatan listrik tertentu.
A. Arus, Tegangan, dan Hambatan
B. Muatan, Tegangan, dan Hambatan
C. Arus, Muatan, dan Hambatan
D. Tegangan, Arus, dan Daya
Pembahasan :
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik (I) yang mengalir melalui suatu konduktor berbanding lurus dengan tegangan listrik (V) yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik (R). Rumus Hukum Ohm adalah I = V/R.
A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere
D. 6 Ampere
Pembahasan :
Menggunakan Hukum Ohm (I = V/R), kita dapat menghitung arus: I = 12 Volt / 6 Ohm = 2 Ampere.
A. Volt (V)
B. Ampere (A)
C. Ohm (Ω)
D. Watt (W)
Pembahasan :
Ohm (Ω) adalah satuan hambatan listrik. Volt (V) adalah satuan tegangan, Ampere (A) adalah satuan arus, dan Watt (W) adalah satuan daya.
A. 0,5 Volt
B. 1 Volt
C. 2 Volt
D. 5 Volt
Pembahasan :
Menggunakan Hukum Ohm (I = V/R), kita dapat menghitung tegangan: V = I * R = 0,5 Ampere * 10 Ohm = 5 Volt.
A. Pencahayaan lampu
B. Penggerak motor listrik
C. Pemanasan dengan elemen pemanas
D. Pengaturan suhu ruangan dengan termostat
Pembahasan :
Semua pilihan A, B, dan C merupakan aplikasi langsung dari konsep arus listrik, tegangan, dan hambatan. Pengaturan suhu ruangan dengan termostat menggunakan sensor yang mengukur suhu dan kemudian mengendalikan aliran listrik ke elemen pemanas, yang pada dasarnya adalah kontrol arus berdasarkan tegangan.
A. 0,1 Ohm
B. 0,01 Ohm
C. 0,001 Ohm
D. 0,0001 Ohm
Pembahasan :
Hambatan kapasitif dihitung dengan rumus Xc = 1 / (2 * Ï * f * C), di mana f adalah frekuensi dan C adalah kapasitansi. Dalam kasus ini, karena tidak ada frekuensi yang diberikan, kita berasumsi frekuensi standar (1 kHz) sehingga Xc â 0,1 Ohm.
A. Hukum Ohm hanya berlaku untuk material konduktor saja.
B. Hukum Ohm selalu berlaku untuk semua jenis material.
C. Hukum Ohm hanya berlaku untuk rangkaian DC (arus searah).
D. Hukum Ohm hanya berlaku untuk rangkaian AC (arus bolak-balik).
Pembahasan :
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan dalam rangkaian DC (arus searah). Hukum ini juga berlaku untuk rangkaian AC, namun nilainya akan berubah-ubah karena adanya efek induktansi dan kapasitansi.