Jul 08, 2025 | 5 views
A. Meningkatkan sektor industri manufaktur secara signifikan.
B. Menghasilkan surplus devisa yang cukup besar untuk impor.
C. Menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan.
D. Mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Pembahasan :
Pertanian merupakan tulang punggung ekonomi pedesaan, memberikan sumber pendapatan langsung bagi petani dan berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut. Pilihan A dan B kurang relevan dengan peran pertanian secara langsung dalam pembangunan ekonomi, sementara pilihan D lebih terkait dengan energi, bukan pertanian.
A. Pertanian Indonesia sudah sangat maju dan mandiri.
B. Pertanian Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi pangan secara swasembada.
C. Pertanian Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional.
D. Harga komoditas pertanian di pasar internasional sangat fluktuatif.
Pembahasan :
Impor pangan mengindikasikan bahwa produksi pangan di Indonesia belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan kapasitas produksi pertanian Indonesia. Pilihan A salah karena ketergantungan pada impor menunjukkan kekurangan, bukan kemajuan. Pilihan B dan D tidak secara langsung mengarah pada kesimpulan ketergantungan pada impor.
A. Peningkatan produktivitas lahan melalui penggunaan pupuk dan teknologi.
B. Peningkatan nilai tambah komoditas pertanian melalui pengolahan menjadi produk bernilai tinggi.
C. Berkurangnya lapangan kerja di sektor pertanian karena otomatisasi.
D. Peningkatan pendapatan petani karena harga komoditas yang stabil.
Pembahasan :
Pengembangan pertanian modern umumnya berfokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas, yang dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual. Pilihan A dan B justru merupakan dampak positif dari pertanian modern. Pilihan D tidak selalu terjadi, meskipun potensi peningkatan pendapatan ada.
A. Mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas pertanian.
B. Meningkatkan pendapatan petani dengan menjual satu jenis komoditas saja.
C. Menghasilkan tanaman yang paling mudah tumbuh di lahan pertanian Indonesia.
D. Mengurangi biaya produksi pertanian.
Pembahasan :
Diversifikasi tanaman mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen pada satu jenis tanaman. Dengan memiliki berbagai jenis tanaman, petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil dan tidak terlalu bergantung pada harga satu komoditas. Pilihan B tidak benar karena diversifikasi justru mengurangi potensi keuntungan dari satu komoditas. Pilihan C dan D kurang relevan dengan tujuan diversifikasi.
A. Program bantuan pupuk subsidi untuk petani kecil.
B. Pembangunan infrastruktur irigasi dan drainase.
C. Penetapan harga komoditas pertanian secara langsung oleh pemerintah.
D. Pengembangan teknologi pertanian seperti penggunaan alat pertanian modern.
Pembahasan :
Penetapan harga komoditas pertanian secara langsung oleh pemerintah dapat menyebabkan distorsi pasar dan mengurangi efisiensi. Program A, B, dan D adalah contoh program pemerintah yang bertujuan untuk mendukung pembangunan pertanian. Pilihan C dapat menghambat perkembangan pasar yang sehat.
A. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan.
B. Konservasi sumber daya alam seperti air dan tanah.
C. Peningkatan penggunaan tenaga kerja manual di lahan pertanian.
D. Penghapusan peraturan yang mengatur penggunaan lahan pertanian.
Pembahasan :
Konservasi sumber daya alam sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pertanian jangka panjang. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan dapat merusak lingkungan. Pilihan C tidak berkelanjutan dalam jangka panjang, dan pilihan D mengabaikan pentingnya regulasi.
A. Jumlah surplus devisa yang dihasilkan.
B. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian.
C. Nilai komoditas pertanian yang diekspor.
D. Jumlah bantuan dana dari pemerintah untuk sektor pertanian.
Pembahasan :
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian merupakan indikator penting dari keterlibatan sektor pertanian dalam ekonomi. Meskipun nilai ekspor dan surplus devisa juga penting, jumlah tenaga kerja memberikan gambaran langsung tentang kontribusi pertanian pada lapangan kerja. Pilihan A dan D tidak secara langsung menunjukkan keterlibatan sektor pertanian dalam ekonomi.
A. Pencemaran air akibat penggunaan pupuk kimia.
B. Deforestasi untuk membuka lahan pertanian baru.
C. Peningkatan kualitas tanah dan keanekaragaman hayati.
D. Penghilangan polusi udara akibat aktivitas pertanian.
Pembahasan :
Pertanian berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan keanekaragaman hayati. Penggunaan teknik pertanian yang tepat, seperti agroforestri, dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pilihan A, B, dan D merupakan dampak negatif pertanian.
A. Peningkatan curah hujan yang stabil dan teratur.
B. Perubahan pola curah hujan yang menyebabkan kekeringan dan banjir.
C. Peningkatan suhu udara yang mendukung pertumbuhan tanaman.
D. Penurunan serangan hama dan penyakit pada tanaman.
Pembahasan :
Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola curah hujan, yang dapat menyebabkan kekeringan dan banjir. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Pilihan A, C, dan D tidak secara langsung merupakan dampak negatif perubahan iklim.
A. Mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan.
B. Meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.
C. Memastikan ketersediaan pangan untuk seluruh penduduk Indonesia.
D. Mengurangi biaya produksi pertanian.
Pembahasan :
Swasembada pangan berarti Indonesia mampu menghasilkan cukup pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya tanpa bergantung pada impor. Ini mengurangi risiko ekonomi dan politik yang terkait dengan ketergantungan pada negara lain. Pilihan B dan C memang penting, tetapi bukan tujuan utama pembangunan swasembada pangan. Pilihan D lebih terkait dengan efisiensi produksi.