Jul 08, 2025 | 7 views
A. Peningkatan angka kemiskinan di daerah perkotaan.
B. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
C. Penurunan tingkat kriminalitas di daerah perkotaan.
D. Berkurangnya peluang kerja di daerah perkotaan.
Pembahasan :
Urbanisasi seringkali mendorong pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan di daerah perkotaan. Hal ini membuka peluang bagi warga untuk mendapatkan akses yang lebih baik.
A. Tingkat kejahatan yang menurun.
B. Peningkatan kesadaran lingkungan.
C. Ketimpangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar.
D. Peningkatan kerja sama antar warga.
Pembahasan :
Perbedaan budaya, gaya hidup, dan sumber daya yang ada di kota dapat memicu ketimpangan sosial dan ekonomi yang memperburuk kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin, serta antar kelompok sosial.
A. Peningkatan ketersediaan air bersih.
B. Peningkatan kualitas udara dan lingkungan.
C. Peningkatan polusi udara dan limbah.
D. Berkurangnya lahan hijau di perkotaan.
Pembahasan :
Pertumbuhan kota yang pesat seringkali menyebabkan peningkatan produksi limbah dan polusi udara, air, serta suara. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
A. Peningkatan potensi ekonomi.
B. Peningkatan akses terhadap informasi dan teknologi.
C. Peningkatan angka perceraian.
D. Peningkatan peluang usaha.
Pembahasan :
Meskipun urbanisasi dapat berkorelasi dengan peningkatan angka perceraian karena perubahan pola hidup dan hubungan, hal ini bukan dampak positif yang secara umum. Pilihan lain lebih menggambarkan dampak positif yang seringkali terjadi.
A. Penurunan konsumsi energi.
B. Peningkatan penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca.
C. Peningkatan penanaman pohon.
D. Peningkatan pengelolaan sampah yang baik.
Pembahasan :
Kota-kota besar memiliki konsumsi energi yang tinggi dan seringkali menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar. Hal ini berkontribusi pada perubahan iklim yang semakin parah.
A. Membatasi pertumbuhan kota.
B. Mendorong pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
C. Meningkatkan ketergantungan pada transportasi pribadi.
D. Memperluas wilayah pertanian.
Pembahasan :
Pembangunan perkotaan yang berkelanjutan melibatkan perencanaan yang matang, penggunaan energi yang efisien, pengelolaan limbah yang baik, dan penanaman ruang terbuka hijau untuk mengurangi dampak negatif.
A. Peningkatan keragaman budaya.
B. Hilangnya tradisi lokal.
C. Peningkatan tingkat kejahatan.
D. Peningkatan kesadaran lingkungan.
Pembahasan :
Urbanisasi dapat menyebabkan homogenisasi budaya, di mana nilai-nilai dan tradisi lokal digantikan oleh nilai-nilai dan budaya yang berlaku di kota besar. Hal ini dapat mengurangi keberagaman budaya.
A. Menurunkan tingkat pendidikan masyarakat.
B. Menjamin ketersediaan perumahan yang layak.
C. Meningkatkan tingkat kejahatan di perkotaan.
D. Meningkatkan kualitas udara di perkotaan.
Pembahasan :
Ketersediaan perumahan yang layak adalah isu krusial dalam menghadapi urbanisasi, karena banyak warga yang berimigrasi ke kota mencari pekerjaan tetapi tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan aman.
A. Peningkatan ketersediaan air bersih.
B. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan.
C. Peningkatan risiko penyakit menular akibat kepadatan penduduk.
D. Peningkatan kualitas sanitasi.
Pembahasan :
Kepadatan penduduk di perkotaan dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular seperti demam berdarah, malaria, dan COVID-19. Sanitasi yang buruk juga dapat memperburuk risiko penyakit.
A. Membatasi pembangunan di wilayah pinggiran kota.
B. Meningkatkan perencanaan kota yang baik dan pengelolaan sumber daya.
C. Mendorong penggunaan kendaraan pribadi secara luas.
D. Mengabaikan masalah lingkungan di wilayah perkotaan.
Pembahasan :
Perencanaan kota yang baik, pengelolaan sumber daya alam, dan penataan infrastruktur yang terpadu sangat penting untuk mengatasi dampak negatif urbanisasi dan menciptakan perkotaan yang berkelanjutan.