Jul 08, 2025 | 8 views
A. Saya suka makan apel karena rasanya manis.
B. Semua burung memiliki bulu, burung adalah hewan, maka burung memiliki bulu.
C. Cuaca hari ini cerah, maka kita bisa bermain di luar.
D. Saya merasa lelah, jadi saya perlu tidur.
Pembahasan :
Penalaran deduktif dimulai dari pernyataan umum (semua burung memiliki bulu) dan kemudian ditarik kesimpulan khusus (burung memiliki bulu). Pilihan B adalah contoh yang tepat.
A. Induktif
B. Abduktif
C. Deduktif
D. Analogis
Pembahasan :
Penalaran deduktif dimulai dari fakta umum dan ditarik kesimpulan umum. Pilihan C adalah definisi dari penalaran deduktif.
A. Semua kucing memiliki empat kaki.
B. Setiap kali saya makan nasi goreng, saya merasa perut saya mulas.
C. Tinggi badan manusia selalu sama.
D. Jika hujan, maka jalanan akan basah.
Pembahasan :
Penalaran induktif menghasilkan kesimpulan khusus dari fakta-fakta khusus (setiap kali makan nasi goreng, merasa mulas). Pilihan B adalah contoh induktif.
A. Jika saya tidak melihat matahari, maka mungkin cuacanya mendung.
B. Semua orang yang makan daging akan menjadi gemuk.
C. Saya merasa sakit, mungkin saya terkena flu.
D. Jika saya membeli mobil baru, saya akan mendapatkan banyak uang.
Pembahasan :
Penalaran abduktif mencoba menjelaskan suatu fenomena berdasarkan penjelasan yang paling mungkin (merasa sakit, mungkin terkena flu). Pilihan C adalah contoh abduktif.
A. Premis
B. Kesimpulan
C. Hipotesis
D. Argumen
Pembahasan :
Argumen adalah rangkaian pernyataan (premise) yang digunakan untuk mendukung kesimpulan. Pilihan D adalah definisi dari argumen.
A. Kebenaran semua premis dalam argumen.
B. Kekuatan bukti yang mendukung kesimpulan.
C. Kesimpulan yang logis mengikuti premis-premisnya.
D. Keberadaan premis-premis dalam argumen.
Pembahasan :
Argumen yang valid adalah argumen yang jika premisnya benar, maka kesimpulannya juga benar. Pilihan C adalah definisi validitas argumen.
A. Semua kucing adalah mamalia, semua mamalia bernapas, maka semua kucing bernapas.
B. Jika hujan, maka jalanan basah. Jalanan tidak basah, maka hujan tidak terjadi.
C. Semua orang yang berolahraga akan menjadi sehat, Andi berolahraga, maka Andi menjadi sehat.
D. Jika suatu hal benar, maka suatu hal lain juga benar.
Pembahasan :
Argumen B adalah contoh argumentasi yang tidak valid. Meskipun premisnya benar, kesimpulannya tidak otomatis benar. Ini adalah contoh silogisme terbalik.
A. Jika saya tidak melihat bintang, maka malam hari gelap.
B. Jika suatu hal ada, maka hal yang sama juga ada.
C. Burung memiliki bulu, ayam memiliki bulu, maka burung dan ayam memiliki bulu.
D. Jika suatu hal benar, maka hal itu benar juga bagi hal yang serupa.
Pembahasan :
Penalaran analogis menyatakan bahwa karena dua hal memiliki kesamaan, maka keduanya memiliki kesamaan juga. Pilihan D adalah contoh penalaran analogis.
A. Induktif
B. Deduktif
C. Abduktif
D. Analogis
Pembahasan :
Pernyataan ini mengikuti struktur deduktif: pernyataan umum (manusia berdosa) diikuti dengan kesimpulan khusus (kita semua pernah melakukan kesalahan). Meskipun ada kesalahan, argumen tersebut mengandalkan premis umum yang diasumsikan sebagai kebenaran.
A. Menggunakan bahasa yang paling rumit.
B. Menyertakan banyak contoh yang tidak relevan.
C. Memastikan premis dan kesimpulan saling berhubungan dan logis.
D. Menggunakan fakta-fakta yang tidak terverifikasi.
Pembahasan :
Argumen yang kuat harus memiliki hubungan logis yang jelas antara premis dan kesimpulan. Pilihan C menyoroti pentingnya hubungan logis dalam membangun argumen yang efektif.