Jul 08, 2025 | 10 views
A. Kekhawatiran terhadap pengaruh komunis di kalangan militer.
B. Persaingan politik yang ketat antara Soekarno dan Soeharto.
C. Korupsi yang merajalela di pemerintahan.
D. Ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
Pembahasan :
Latar belakang utama peristiwa 30 September adalah kekhawatiran militer mengenai potensi pengaruh ideologi komunis yang dianggap mengancam stabilitas negara dan kekuasaan Soekarno.
A. Soekarno
B. Mohammad Hatta
C. Soeharto
D. à¹à¸à¸´à¸¥ à¸à¸£à¸µà¸ªà¸¸à¸§à¸£à¸£à¸
Pembahasan :
Soeharto, sebagai Panglima Markas Angkatan Darat, memimpin kudeta yang menggulingkan pemerintahan Soekarno.
A. Hanya tokoh-tokoh politik oposisi terhadap Soekarno.
B. Hanya anggota partai politik yang terlibat dalam gerakan anti-Soekarno.
C. Sebagian besar anggota TNI dan Polri yang dianggap pro-Soekarno, serta tokoh-tokoh intelektual dan aktivis yang terlibat dalam gerakan pemuda.
D. Hanya petani dan buruh yang menjadi korban karena kebijakan pemerintah.
Pembahasan :
Peristiwa 30 September mengakibatkan kematian dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap banyak anggota TNI/Polri yang dianggap pro-Soekarno, serta tokoh-tokoh intelektual dan aktivis.
A. Meningkatnya persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Terbentuknya Orde Baru yang berkuasa.
C. Kekacauan politik yang menyebabkan pergantian pemerintahan secara instan.
D. Kembalinya Soekarno ke tampuk kekuasaan dengan dukungan rakyat.
Pembahasan :
Peristiwa 30 September 1965 membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dan membentuk Orde Baru, yang kemudian memerintah Indonesia selama 32 tahun.
A. Peristiwa ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
B. Peristiwa ini menimbulkan trauma dan ketidakpercayaan yang masih terasa hingga saat ini, serta membentuk narasi sejarah yang berbeda.
C. Peristiwa ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis dan inklusif.
D. Peristiwa ini tidak mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia.
Pembahasan :
Trauma akibat peristiwa 30 September 1965 dan narasi sejarah yang berbeda telah membentuk lanskap politik dan sosial Indonesia hingga saat ini, termasuk masalah keadilan, rekonsiliasi, dan persatuan nasional.
A. Hanya Soekarno saja yang bertanggung jawab.
B. Hanya Soeharto yang bertanggung jawab.
C. Sejumlah tokoh militer dan politik yang memiliki berbagai motif.
D. Tidak ada yang bertanggung jawab, peristiwa ini hanyalah kekacauan yang terjadi secara spontan.
Pembahasan :
Peristiwa 30 September melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh militer yang merasa khawatir terhadap pengaruh komunis dan tokoh-tokoh politik yang terlibat dalam gerakan anti-Soekarno.
A. Demokrasi langsung.
B. Kesejahteraan sosial dan stabilitas politik.
C. Kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.
D. Hak asasi manusia yang tanpa batas.
Pembahasan :
Orde Baru menekankan pada kesejahteraan sosial dan stabilitas politik sebagai prioritas utama, yang diyakini sebagai prasyarat untuk pembangunan ekonomi dan kemajuan bangsa.
A. Meningkatnya kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara maju.
B. Perubahan dalam kebijakan luar negeri yang lebih berorientasi pada kepentingan nasional.
C. Memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara yang mendukung stabilitas politik di Indonesia.
D. Memutus semua hubungan diplomatik dengan negara-negara asing.
Pembahasan :
Peristiwa 30 September memengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia untuk fokus pada kepentingan nasional dan menjaga stabilitas politik di dalam negeri.
A. Penggunaan kekuatan militer untuk melindungi warga negara.
B. Penangkapan, penahanan, dan pemenjaraan sejumlah besar orang yang diduga terlibat dalam peristiwa 30 September.
C. Program bantuan ekonomi dari negara asing.
D. Kebijakan untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
Pembahasan :
Represi adalah tindakan penangkapan, penahanan, dan pemenjaraan yang dilakukan terhadap sejumlah besar orang yang diduga terlibat dalam peristiwa 30 September 1965, seringkali tanpa proses hukum yang adil.
A. Mempercepat proses demokratisasi dan pembentukan lembaga-lembaga demokrasi.
B. Mendorong lahirnya berbagai gerakan sosial dan politik yang memperjuangkan keadilan dan reformasi politik.
C. Memperkuat posisi TNI dalam sistem politik dan memberikan peran yang lebih besar kepada militer dalam pengambilan keputusan negara.
D. Menghapus semua bentuk oposisi terhadap pemerintah dan memastikan stabilitas politik yang berkelanjutan.
Pembahasan :
Peristiwa 30 September memperkuat peran TNI dalam sistem politik Indonesia, memberikan peran yang lebih besar kepada militer dalam pengambilan keputusan negara, dan membatasi partisipasi politik dari kelompok-kelompok yang dianggap tidak stabil.