Pendidikan Kelas Home Pelajaran Materi

Belajar Soal IPA Kelas 9 SMP Tentang Listrik Arus Bolak-balik (AC)

Materi :

Listrik Arus Bolak-balik (AC)

Deskripsi :

Konsep arus bolak-balik, tegangan bolak-balik, dan aplikasi arus bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, pada AC listrik rumah tangga).

Jenjang Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : SMP Kelas 9
Waktu :15 Menit

Jul 10, 2025   |   25 views

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri arus bolak-balik (AC) adalah

A. Arus yang arahnya selalu searah.
B. Arus yang arahnya berubah-ubah secara periodik.
C. Arus yang memiliki tegangan konstan.
D. Arus yang hanya dapat mengalir melalui konduktor logam.

Pembahasan :
Arus bolak-balik (AC) memiliki ciri utama yaitu arah arus listrik berubah-ubah secara periodik. Hal ini berbeda dengan arus searah (DC) yang arahnya selalu searah.

Satuan ukuran tegangan bolak-balik adalah

A. Volt (V)
B. Ampere (A)
C. Ohm (Ω)
D. Watt (W)

Pembahasan :
Tegangan bolak-balik (AC) diukur menggunakan satuan volt (V). Volt merupakan satuan tegangan listrik.

Berikut ini adalah contoh aplikasi arus bolak-balik (AC) dalam kehidupan sehari-hari, KECUALI

A. Penerangan lampu rumah tangga.
B. Pengisian daya telepon seluler.
C. Penggerak motor listrik.
D. Pembangkit listrik tenaga air.

Pembahasan :
Arus bolak-balik (AC) digunakan untuk penerangan lampu rumah tangga, penggerak motor listrik, dan pembangkit listrik tenaga air. Sementara itu, pengisian daya telepon seluler menggunakan arus searah (DC) yang dihasilkan dari adaptor.

Pada suatu rangkaian AC, tegangan yang diberikan adalah 220V. Jika frekuensi AC tersebut adalah 50 Hz, maka daya (P) yang dihasilkan adalah

A. 110 Watt
B. 1100 Watt
C. 2200 Watt
D. 11000 Watt

Pembahasan :
Daya (P) pada rangkaian AC dihitung dengan rumus P = V x f, di mana V adalah tegangan (dalam volt) dan f adalah frekuensi (dalam Hertz). Dalam kasus ini, P = 220V x 50Hz = 1100 Watt.

Berikut ini yang merupakan komponen rangkaian AC adalah

A. Kapasitor, induktor, resistor.
B. Diode, transistor, kapasitor.
C. Resistor, kapasitor, induktor.
D. Konduktor, insulator, kapasitor.

Pembahasan :
Resistor, kapasitor, dan induktor adalah komponen-komponen yang umum digunakan dalam rangkaian AC untuk berbagai keperluan seperti pembatas arus, filter, dan penyearah.

Perubahan arah arus listrik pada AC disebut sebagai

A. Arus searah.
B. Arus bolak-balik.
C. Arus statis.
D. Arus konstan.

Pembahasan :
Arus bolak-balik (AC) memiliki ciri utama yaitu arah arus listrik berubah-ubah secara periodik, berbeda dengan arus searah yang arahnya selalu searah.

Mengapa arus bolak-balik (AC) lebih umum digunakan untuk distribusi listrik ke rumah tangga dibandingkan arus searah (DC)?

A. Arus AC lebih mudah diubah menjadi tegangan yang lebih tinggi.
B. Arus AC dapat dikonversi dengan mudah menjadi tegangan searah.
C. Arus AC memiliki frekuensi yang lebih tinggi.
D. Arus AC lebih stabil.

Pembahasan :
Arus AC mudah diubah menjadi tegangan yang lebih tinggi menggunakan transformator, sehingga memungkinkan distribusi listrik ke jarak yang jauh dengan tegangan tinggi dan kemudian diturunkan menjadi tegangan yang sesuai untuk penggunaan rumah tangga.

Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari kapasitor dalam rangkaian AC adalah

A. Menyaring frekuensi tertentu.
B. Menyimpan energi listrik.
C. Mengubah arah arus listrik.
D. Membatasi arus listrik.

Pembahasan :
Kapasitor berfungsi untuk menyaring frekuensi tertentu, menyimpan energi listrik, dan membatasi arus listrik. Sementara itu, kapasitor tidak dapat mengubah arah arus listrik.

Fungsi induktor dalam rangkaian AC adalah

A. Menyimpan energi listrik dalam medan magnet.
B. Menyaring frekuensi tinggi.
C. Membatasi arus listrik.
D. Menyediakan jalur yang mudah untuk mengalirkan arus listrik.

Pembahasan :
Induktor berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam medan magnet. Ini dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan yang berfluktuasi dan digunakan dalam filter dan rangkaian lainnya.

Pada suatu rangkaian AC, jika arus yang mengalir adalah 1 Ampere dan tegangan adalah 220 Volt, maka daya (P) yang dihasilkan adalah

A. 1 Watt
B. 220 Watt
C. 440 Watt
D. 1100 Watt

Pembahasan :
Daya (P) dapat dihitung dengan rumus P = V x I, di mana V adalah tegangan (dalam volt) dan I adalah arus (dalam Ampere). Dalam kasus ini, P = 220V x 1A = 220 Watt.