Pendidikan Kelas Home Pelajaran Materi

Belajar Soal IPA Kelas 7 SMP Tentang Rangkaian Listrik AC Sederhana

Materi :

Rangkaian Listrik AC Sederhana

Deskripsi :

Memahami konsep dasar rangkaian listrik bolak-balik (AC) dan arus bolak-balik (AC).

Jenjang Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : SMP Kelas 7
Waktu :15 Menit

Jul 08, 2025   |   5 views

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri arus listrik bolak-balik (AC) adalah

A. Arus selalu mengalir dalam satu arah.
B. Arus berubah-ubah arah secara berkala.
C. Tegangan selalu konstan.
D. Arus selalu memiliki nilai yang sama.

Pembahasan :
Arus bolak-balik (AC) memiliki ciri utama adalah arah aliran arus berubah-ubah secara berkala, biasanya 50 Hz di Indonesia.

Perbedaan utama antara arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak-balik (AC) terletak pada

A. Tegangan, sedangkan arus searah selalu lebih besar dari arus bolak-balik.
B. Arah aliran arus, arus AC berubah arah sedangkan DC tidak.
C. Frekuensi, sedangkan arus AC memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari arus DC.
D. Amplitudo, sedangkan arus AC selalu memiliki amplitudo yang lebih besar dari arus DC.

Pembahasan :
Arus AC (bolak-balik) memiliki arah yang berubah-ubah secara berkala, sedangkan arus DC (serarah) memiliki arah yang tetap.

Pada rangkaian listrik AC sederhana, sumber tegangan dapat berupa

A. Sumber tegangan searah (DC) seperti baterai.
B. Sumber tegangan bolak-balik (AC) seperti generator.
C. Sumber tegangan konstan.
D. Sumber tegangan yang menghasilkan arus yang tidak stabil.

Pembahasan :
Generator adalah perangkat yang menghasilkan tegangan bolak-balik (AC) secara beraturan.

Berikut ini yang merupakan komponen rangkaian listrik AC adalah

A. Kapasitor, induktor, resistor, sumber tegangan.
B. Resistor, kapasitor, induktor, sumber arus.
C. Sumber tegangan, kabel, dan sakelar.
D. Lampu, motor, dan baterai.

Pembahasan :
Kapasitor, induktor, dan resistor adalah komponen yang digunakan untuk mengatur atau memengaruhi arus dan tegangan dalam rangkaian AC.

Jika tegangan pada rangkaian AC adalah 220 Volt, maka arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut (dengan asumsi hambatan 10 Ohm) dapat dihitung dengan rumus

A. I = V/R
B. I = V/U
C. I = U/R
D. I = U/V

Pembahasan :
Rumus dasar untuk menghitung arus listrik adalah I = V/R, di mana V adalah tegangan dan R adalah hambatan.

Perhatikan rangkaian AC sederhana berikut: Sumber tegangan 220V, resistor 10 Ohm, dan kapasitor 100 mikrofarad. Nilai arus yang mengalir dalam rangkaian ini adalah

A. 2.2 Ampere
B. 1.1 Ampere
C. 0.11 Ampere
D. 0.011 Ampere

Pembahasan :
Arus dalam rangkaian AC dengan kapasitor akan berosilasi. Dengan menggunakan hukum Ohm (I = V/R) dengan mempertimbangkan impedansi kapasitor (Xc = 1/(2πfC)), kita akan mendapatkan arus yang lebih kecil daripada arus DC, yaitu sekitar 0.011 Ampere.

Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik dari rangkaian listrik AC adalah

A. Tegangan berubah-ubah arah secara berkala.
B. Arus berubah-ubah arah secara berkala.
C. Amplitudo tegangan dan arus bersifat konstan.
D. Frekuensi tegangan dan arus adalah karakteristik rangkaian AC.

Pembahasan :
Amplitudo tegangan dan arus pada rangkaian AC bersifat berubah-ubah (berosilasi) sepanjang waktu.

Dalam rangkaian AC, komponen yang paling besar memengaruhi penurunan tegangan adalah

A. Resistor
B. Kapasitor
C. Induktor
D. Sakelar

Pembahasan :
Resistor memiliki hambatan yang konstan, sehingga secara langsung memengaruhi penurunan tegangan. Kapasitor dan induktor memiliki impedansi yang berubah-ubah, sehingga dampaknya terhadap penurunan tegangan tidak sekuat resistor.

Jika kita mengganti resistor dalam rangkaian AC dengan induktor, maka frekuensi arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut akan

A. Bertambah.
B. Berkurang.
C. Tetap.
D. Berubah secara acak.

Pembahasan :
Induktor memiliki impedansi yang lebih tinggi daripada resistor, sehingga frekuensi arus dalam rangkaian AC akan berkurang.

Berikut ini yang merupakan contoh aplikasi rangkaian listrik AC adalah

A. Penerangan lampu, penggerak motor listrik, dan pengisian daya handphone.
B. Penerangan lampu senter, pengisian daya baterai, dan penggerak mobil listrik.
C. Penerangan lampu LED, penggerak mesin cuci, dan pengisian daya mobil listrik.
D. Penerangan lampu pijar, penggerak mesin uap, dan pengisian daya komputer.

Pembahasan :
Rangkaian listrik AC banyak digunakan dalam aplikasi sehari-hari, seperti penerangan lampu, penggerak motor listrik, dan pengisian daya handphone.