Jul 08, 2025 | 12 views
A. Penyusunan deskripsi pekerjaan yang jelas.
B. Penyaringan berkas lamaran secara otomatis.
C. Wawancara untuk menilai kesesuaian kandidat.
D. Pengujian kemampuan dan keterampilan yang relevan.
Pembahasan :
Penyaringan berkas lamaran secara otomatis cenderung kurang efektif karena tidak dapat menilai potensi dan kemampuan kandidat secara menyeluruh. Proses rekrutmen yang baik melibatkan evaluasi manual terhadap berkas lamaran dan wawancara.
A. Menurunkan biaya operasional perusahaan.
B. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan untuk meningkatkan kinerja.
C. Menambah beban kerja karyawan.
D. Memaksa karyawan untuk mengikuti pelatihan yang tidak relevan dengan pekerjaan mereka.
Pembahasan :
Tujuan utama pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi karyawan sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas, dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
A. Memberikan bonus besar secara berkala.
B. Menawarkan kesempatan promosi yang menjanjikan.
C. Memberikan pengakuan dan penghargaan atas pencapaian karyawan.
D. Memaksa karyawan untuk bekerja lebih keras melalui tekanan dan kontrol.
Pembahasan :
Pengakuan dan penghargaan yang tulus dapat meningkatkan moral dan motivasi karyawan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kontribusi mereka.
A. Melakukan evaluasi kinerja hanya saat ada masalah.
B. Memberikan kesempatan belajar dan berkembang melalui berbagai program.
C. Menghindari pemberian kesempatan belajar karena dianggap memakan waktu.
D. Fokus pada pelatihan teknis saja, tanpa pengembangan soft skills.
Pembahasan :
Pengembangan karyawan yang berkelanjutan melibatkan berbagai program seperti mentoring, coaching, training, dan kesempatan untuk mengikuti seminar atau konferensi.
A. Hanya mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan angka dan target.
B. Menetapkan tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
C. Tidak memberikan umpan balik kepada karyawan.
D. Menghukum karyawan yang tidak memenuhi target kinerja.
Pembahasan :
Tujuan utama manajemen kinerja adalah untuk menetapkan tujuan yang jelas, terukur, relevan, dan memiliki batas waktu untuk memfasilitasi pengembangan karyawan dan pencapaian perusahaan.
A. Pakaian yang wajib dikenakan oleh karyawan.
B. Nilai-nilai, keyakinan, dan perilaku yang diharapkan dari karyawan.
C. Jam kerja yang fleksibel.
D. Jumlah karyawan di perusahaan.
Pembahasan :
Fitur budaya perusahaan adalah elemen-elemen yang membentuk identitas perusahaan dan memengaruhi bagaimana karyawan berperilaku dan berinteraksi.
A. Keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak akuntansi.
B. Keterampilan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain.
C. Keterampilan dalam mengelola inventaris.
D. Keterampilan dalam melakukan analisis data keuangan.
Pembahasan :
Keterampilan interpersonal sangat penting untuk membangun hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, dan pihak lain yang terlibat dalam operasional perusahaan.
A. Evaluasi kinerja hanya oleh atasan langsung.
B. Evaluasi kinerja oleh atasan, rekan kerja, bawahan, dan diri sendiri.
C. Evaluasi kinerja berdasarkan pencapaian individu.
D. Evaluasi kinerja yang hanya dilakukan secara berkala sekali dalam setahun.
Pembahasan :
Evaluasi kinerja 360 derajat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja karyawan dari berbagai perspektif.
A. Metode pelatihan yang paling efektif untuk semua orang.
B. Cara individu memproses dan menerima informasi.
C. Tujuan pelatihan yang harus dicapai oleh setiap peserta.
D. Biaya pelatihan yang harus diperhitungkan dalam anggaran perusahaan.
Pembahasan :
Learning styles mengacu pada preferensi individu dalam belajar, seperti visual, auditori, kinestetik, dan membaca/menulis.
A. Meningkatkan produktivitas karyawan.
B. Meningkatkan retensi karyawan.
C. Mengurangi biaya pelatihan dan pengembangan.
D. Meningkatkan kinerja karyawan.
Pembahasan :
Program pengembangan karyawan membutuhkan investasi biaya. Meskipun ada upaya untuk meminimalkan biaya, manfaat jangka panjang seperti peningkatan produktivitas, retensi, dan kinerja lebih besar menjamin program tersebut layak dijalankan.