Jul 08, 2025 | 13 views
A. Kepadatan penduduk yang tinggi dan terpusat di beberapa kota besar.
B. Keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi karena isolasi geografis.
C. Ketergantungan pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
D. Kekayaan sumber daya alam yang terbatas dan tidak ekonomis.
Pembahasan :
Wilayah kepulauan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena keterbatasan kontak dengan daratan, sehingga evolusi flora dan fauna terjadi secara unik. Meskipun ada variasi, keanekaragaman ini menjadi ciri khas utama wilayah kepulauan.
A. Perbedaan iklim yang signifikan antar wilayah.
B. Kerentanan terhadap bencana alam seperti tsunami dan abrasi pantai.
C. Ketergantungan pada impor hasil pertanian dari luar negeri.
D. Keseimbangan ekosistem laut yang optimal.
Pembahasan :
Garis pantai yang panjang membuat Indonesia sangat rentan terhadap dampak dari gelombang laut, badai, dan abrasi, yang dapat menimbulkan bencana alam seperti tsunami, banjir, dan erosi pantai.
A. Iklim tropis yang lembap dan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
B. Ketinggian yang bervariasi dan kondisi tanah yang subur.
C. Populasi penduduk yang padat dan aktivitas ekonomi yang berkembang pesat.
D. Pertumbuhan vegetasi yang lebat dan ekosistem yang stabil.
Pembahasan :
Wilayah pegunungan memiliki ketinggian yang bervariasi, sehingga kondisi tanah dan iklimnya juga bervariasi. Hal ini menciptakan berbagai jenis ekosistem dan habitat, yang memiliki karakteristik khusus.
A. Tekanan tektonik dan aktivitas vulkanik.
B. Perbedaan ketinggian dan kemiringan lahan.
C. Ketersediaan air tanah yang melimpah dan stabil.
D. Perbedaan iklim dan curah hujan.
Pembahasan :
Ketersediaan air tanah yang melimpah dan stabil tidak secara langsung mempengaruhi pembentukan bentuk wilayah. Faktor-faktor lain seperti tekanan tektonik, aktivitas vulkanik, perbedaan ketinggian, dan iklim justru sangat berperan dalam membentuk lanskap Indonesia.
A. Kekeringan dan curah hujan yang rendah.
B. Populasi penduduk yang padat dan aktivitas ekonomi yang berkembang pesat.
C. Vegetasi yang lebat dan ekosistem yang stabil.
D. Ketinggian yang tinggi dan kondisi tanah yang subur.
Pembahasan :
Dataran rendah cenderung memiliki kepadatan penduduk yang tinggi karena aksesibilitas dan biaya hidup yang lebih rendah. Selain itu, dataran rendah sering menjadi pusat aktivitas ekonomi, seperti pertanian, perkotaan, dan industri.
A. Ketersediaan air tawar yang melimpah dan tanah yang subur.
B. Keragaman jenis pantai seperti pantai berpasir, pantai berbatu, dan muara sungai.
C. Kondisi iklim yang stabil dan curah hujan yang rendah.
D. Ketersediaan sumber daya mineral yang melimpah.
Pembahasan :
Wilayah pesisir memiliki keragaman jenis pantai yang unik, dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, dan aktivitas biologis. Keragaman ini menciptakan habitat yang berbeda dan penting bagi ekosistem laut.
A. Dataran rendah di Sumatera bagian utara.
B. Wilayah pegunungan di Jawa Tengah.
C. Kepulauan di Sabang, Aceh.
D. Dataran tinggi di Papua.
Pembahasan :
Kepulauan di Sabang, Aceh, umumnya memiliki curah hujan yang tinggi karena lokasinya yang berada di jalur musiman angin laut dan angin darat. Hal ini menyebabkan kelembaban udara yang tinggi dan curah hujan yang lebat.
A. Hanya faktor iklim dan curah hujan.
B. Hanya faktor geologi dan tektonik.
C. Faktor tektonik, vulkanik, iklim, curah hujan, dan aktivitas manusia.
D. Hanya faktor topografi dan geologi.
Pembahasan :
Pembentukan wilayah di Indonesia dipengaruhi oleh interaksi kompleks dari berbagai faktor, termasuk tektonik bumi, aktivitas vulkanik, iklim, curah hujan, dan bahkan aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur.
A. Dataran rendah yang kering dan gersang.
B. Wilayah pegunungan yang tinggi dan kering.
C. Dataran rendah yang berpasir dan kurang subur.
D. Dataran rendah yang berawa dan kurang stabil.
Pembahasan :
Wilayah pegunungan yang tinggi dan kering memiliki lapisan tanah yang relatif dalam dan kaya akan mineral, sehingga cocok untuk pertanian intensif. Namun, perlu diperhatikan juga faktor-faktor lain seperti curah hujan dan drainase.
A. Wilayah pegunungan di Kalimantan.
B. Wilayah pesisir di Sumatera Barat.
C. Wilayah kepulauan di Maluku.
D. Wilayah dataran rendah di Jawa Timur.
Pembahasan :
Wilayah dataran rendah di Jawa Timur umumnya memiliki kepadatan penduduk tertinggi karena faktor aksesibilitas, biaya hidup yang relatif rendah, dan ketersediaan sumber daya alam.