Jul 08, 2025 | 6 views
A. Presisi mengukur seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya, sedangkan akurasi mengukur seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang diharapkan.
B. Presisi mengukur seberapa banyak kesalahan yang terjadi dalam suatu pengukuran, sedangkan akurasi mengukur seberapa tepat suatu pengukuran.
C. Presisi berarti hasil pengukuran yang selalu sama, sedangkan akurasi berarti hasil pengukuran yang berbeda-beda.
D. Presisi dan akurasi adalah konsep yang sama, sehingga tidak ada perbedaan di antara keduanya.
Pembahasan :
Presisi mengacu pada konsistensi pengukuran, sementara akurasi mengacu pada seberapa dekat pengukuran tersebut dengan nilai sebenarnya. Jadi, A adalah definisi yang tepat tentang perbedaan keduanya.
A. Akurasi tinggi, presisi rendah
B. Akurasi rendah, presisi tinggi
C. Akurasi tinggi, presisi tinggi
D. Akurasi rendah, presisi rendah
Pembahasan :
Penggunaan daripada menunjukkan pengukuran yang kurang akurat (tidak mendekati nilai sebenarnya) dan presisi rendah (hasil pengukuran tidak konsisten).
A. Hanya penting jika menggunakan alat ukur yang mahal.
B. Memastikan hasil eksperimen dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang valid.
C. Hanya penting jika eksperimen melibatkan variabel yang kompleks.
D. Tidak penting karena hasil eksperimen hanya bergantung pada alat ukur yang digunakan.
Pembahasan :
Presisi dan akurasi sangat penting karena memastikan bahwa hasil eksperimen adalah representasi yang benar dan dapat diandalkan dari fenomena yang sedang dipelajari.
A. Akurat
B. Presisi
C. Terukur
D. Tepat
Pembahasan :
Presisi mengacu pada konsistensi pengukuran, menunjukkan bahwa alat ukur tersebut menghasilkan nilai yang sama berulang kali.
A. Akurasi tinggi, presisi rendah
B. Akurasi rendah, presisi tinggi
C. Akurasi tinggi, presisi tinggi
D. Akurasi rendah, presisi rendah
Pembahasan :
Hasil pengukuran yang berbeda menunjukkan bahwa pengukuran tersebut kurang akurat (tidak mendekati nilai sebenarnya). Namun, keduanya menunjukkan nilai yang berdekatan, sehingga presisinya relatif tinggi.
A. Menggunakan alat ukur yang murah dan tidak akurat.
B. Memastikan alat ukur dikalibrasi secara teratur.
C. Menggunakan alat ukur yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
D. Melakukan pengukuran hanya sekali saja.
Pembahasan :
Kalibrasi alat ukur secara teratur memastikan bahwa alat ukur tersebut menghasilkan nilai yang akurat dan dapat diandalkan.
A. Presisi rendah, akurasi tinggi
B. Presisi tinggi, akurasi rendah
C. Presisi tinggi, akurasi tinggi
D. Presisi rendah, akurasi rendah
Pembahasan :
Keduanya pengukuran menunjukkan nilai yang sama (2.5 cm dan 2.6 cm), yang berarti keduanya memiliki presisi tinggi. Karena keduanya mendekati nilai yang diharapkan, akurasinya juga tinggi.
A. Hanya kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan manusia.
B. Hanya kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur yang tidak akurat.
C. Kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kesalahan manusia, kesalahan alat ukur, dan fluktuasi lingkungan.
D. Tidak ada kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi.
Pembahasan :
Kesalahan pengukuran disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakakuratan alat ukur, kesalahan manusia, dan variasi lingkungan.
A. Presisi tinggi, akurasi rendah
B. Presisi rendah, akurasi tinggi
C. Presisi tinggi, akurasi tinggi
D. Presisi rendah, akurasi rendah
Pembahasan :
Kedua pengukuran sangat dekat (10 cm dan 10.05 cm), menunjukkan presisi yang tinggi. Karena keduanya mendekati nilai sebenarnya (10 cm), akurasinya juga tinggi.
A. Mengukur tinggi badan seorang siswa dengan menggunakan penggaris.
B. Mengukur berat sebuah apel dengan timbangan digital.
C. Mengukur suhu air dengan termometer alkohol.
D. Mengukur jarak sebuah mobil dengan menggunakan tali dan mengukur panjang tali.
Pembahasan :
Timbangan digital memberikan hasil yang akurat karena terkalibrasi dan memberikan pembacaan yang stabil dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.