Pendidikan Kelas Home Pelajaran Materi

Belajar Soal IPA Kelas 7 SMP Tentang Pentingnya Presisi dan Akurasi

Materi :

Pentingnya Presisi dan Akurasi

Deskripsi :

Perbedaan antara presisi dan akurasi, serta pentingnya keduanya dalam pengukuran dan eksperimen fisika.

Jenjang Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : SMP Kelas 7
Waktu :15 Menit

Jul 08, 2025   |   6 views

Berikut ini yang menjelaskan perbedaan antara presisi dan akurasi adalah

A. Presisi mengukur seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya, sedangkan akurasi mengukur seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang diharapkan.
B. Presisi mengukur seberapa banyak kesalahan yang terjadi dalam suatu pengukuran, sedangkan akurasi mengukur seberapa tepat suatu pengukuran.
C. Presisi berarti hasil pengukuran yang selalu sama, sedangkan akurasi berarti hasil pengukuran yang berbeda-beda.
D. Presisi dan akurasi adalah konsep yang sama, sehingga tidak ada perbedaan di antara keduanya.

Pembahasan :
Presisi mengacu pada konsistensi pengukuran, sementara akurasi mengacu pada seberapa dekat pengukuran tersebut dengan nilai sebenarnya. Jadi, A adalah definisi yang tepat tentang perbedaan keduanya.

Sebuah panjang benda diukur dengan menggunakan daripada daripada penggaris. Jika hasil pengukuran dengan penggaris adalah 10 cm, dan dengan daripada 10,1 cm, maka pengukuran tersebut menunjukkan

A. Akurasi tinggi, presisi rendah
B. Akurasi rendah, presisi tinggi
C. Akurasi tinggi, presisi tinggi
D. Akurasi rendah, presisi rendah

Pembahasan :
Penggunaan daripada menunjukkan pengukuran yang kurang akurat (tidak mendekati nilai sebenarnya) dan presisi rendah (hasil pengukuran tidak konsisten).

Mengapa presisi dan akurasi penting dalam eksperimen fisika?

A. Hanya penting jika menggunakan alat ukur yang mahal.
B. Memastikan hasil eksperimen dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang valid.
C. Hanya penting jika eksperimen melibatkan variabel yang kompleks.
D. Tidak penting karena hasil eksperimen hanya bergantung pada alat ukur yang digunakan.

Pembahasan :
Presisi dan akurasi sangat penting karena memastikan bahwa hasil eksperimen adalah representasi yang benar dan dapat diandalkan dari fenomena yang sedang dipelajari.

Alat ukur yang menunjukkan nilai yang sama berulang kali, meskipun tidak mendekati nilai sebenarnya, disebut

A. Akurat
B. Presisi
C. Terukur
D. Tepat

Pembahasan :
Presisi mengacu pada konsistensi pengukuran, menunjukkan bahwa alat ukur tersebut menghasilkan nilai yang sama berulang kali.

Seseorang mengukur panjang sebuah buku dengan penggaris dan mendapatkan hasil 15.2 cm. Kemudian, menggunakan alat ukur lain, hasil pengukuran tersebut adalah 15.1 cm. Pengukuran tersebut menunjukkan

A. Akurasi tinggi, presisi rendah
B. Akurasi rendah, presisi tinggi
C. Akurasi tinggi, presisi tinggi
D. Akurasi rendah, presisi rendah

Pembahasan :
Hasil pengukuran yang berbeda menunjukkan bahwa pengukuran tersebut kurang akurat (tidak mendekati nilai sebenarnya). Namun, keduanya menunjukkan nilai yang berdekatan, sehingga presisinya relatif tinggi.

Salah satu contoh cara meningkatkan akurasi dalam pengukuran adalah

A. Menggunakan alat ukur yang murah dan tidak akurat.
B. Memastikan alat ukur dikalibrasi secara teratur.
C. Menggunakan alat ukur yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
D. Melakukan pengukuran hanya sekali saja.

Pembahasan :
Kalibrasi alat ukur secara teratur memastikan bahwa alat ukur tersebut menghasilkan nilai yang akurat dan dapat diandalkan.

Jika sebuah alat ukur menunjukkan 2.5 cm dan kemudian diukur lagi dengan mendapatkan 2.6 cm, maka pengukuran tersebut menunjukkan

A. Presisi rendah, akurasi tinggi
B. Presisi tinggi, akurasi rendah
C. Presisi tinggi, akurasi tinggi
D. Presisi rendah, akurasi rendah

Pembahasan :
Keduanya pengukuran menunjukkan nilai yang sama (2.5 cm dan 2.6 cm), yang berarti keduanya memiliki presisi tinggi. Karena keduanya mendekati nilai yang diharapkan, akurasinya juga tinggi.

Dalam percobaan pengukuran, penting untuk mempertimbangkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran dapat disebabkan oleh

A. Hanya kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan manusia.
B. Hanya kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur yang tidak akurat.
C. Kesalahan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kesalahan manusia, kesalahan alat ukur, dan fluktuasi lingkungan.
D. Tidak ada kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi.

Pembahasan :
Kesalahan pengukuran disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakakuratan alat ukur, kesalahan manusia, dan variasi lingkungan.

Jika sebuah benda diukur dengan panjang 10 cm, lalu diukur lagi dengan panjang 10.05 cm, maka pengukuran tersebut menunjukkan

A. Presisi tinggi, akurasi rendah
B. Presisi rendah, akurasi tinggi
C. Presisi tinggi, akurasi tinggi
D. Presisi rendah, akurasi rendah

Pembahasan :
Kedua pengukuran sangat dekat (10 cm dan 10.05 cm), menunjukkan presisi yang tinggi. Karena keduanya mendekati nilai sebenarnya (10 cm), akurasinya juga tinggi.

Berikut ini yang merupakan contoh baik dari pengukuran yang akurat adalah

A. Mengukur tinggi badan seorang siswa dengan menggunakan penggaris.
B. Mengukur berat sebuah apel dengan timbangan digital.
C. Mengukur suhu air dengan termometer alkohol.
D. Mengukur jarak sebuah mobil dengan menggunakan tali dan mengukur panjang tali.

Pembahasan :
Timbangan digital memberikan hasil yang akurat karena terkalibrasi dan memberikan pembacaan yang stabil dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.