Pendidikan Kelas Home Pelajaran Materi

Belajar Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Tentang Perbedaan Bahasa Baku dan Bahasa Tidak Baku

Materi :

Perbedaan Bahasa Baku dan Bahasa Tidak Baku

Deskripsi :

Bahasa baku adalah bahasa yang memiliki aturan tata bahasa dan kosakata yang jelas dan konsisten. Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak memiliki aturan yang kaku. Materi ini membahas perbedaan keduanya dan kapan menggunakan masing-masing.

Jenjang Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : SMP Kelas 7
Waktu :15 Menit

Jul 08, 2025   |   9 views

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri bahasa baku adalah

A. Menggunakan bahasa gaul dan informal.
B. Memiliki aturan tata bahasa yang jelas dan konsisten.
C. Sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
D. Tidak memperhatikan ejaan yang benar.

Pembahasan :
Bahasa baku memiliki aturan tata bahasa yang jelas dan konsisten, menjadikannya lebih formal dan dapat dipahami secara universal.

Bahasa tidak baku umumnya digunakan dalam

A. Penulisan karya ilmiah.
B. Pembicaraan di lingkungan profesional.
C. Percakapan sehari-hari dan media sosial.
D. Penyusunan laporan resmi.

Pembahasan :
Bahasa tidak baku seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari karena lebih santai dan fleksibel.

Berikut ini yang *bukan* merupakan contoh bahasa baku adalah

A. Sebenarnya
B. Betul sekali
C. Mau
D. Sudah

Pembahasan :
Kata 'mau' sering digunakan dalam percakapan informal dan tidak dianggap sebagai bahasa baku.

Mengapa bahasa baku penting dalam komunikasi formal?

A. Untuk membuat percakapan lebih singkat.
B. Untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan pesan tersampaikan dengan jelas.
C. Untuk memperlambat kecepatan komunikasi.
D. Untuk membuat bahasa terlihat lebih rumit.

Pembahasan :
Bahasa baku membantu menghindari kesalahpahaman karena memiliki aturan yang jelas dan konsisten, serta memastikan pesan tersampaikan dengan tepat.

Dalam penulisan esai, sebaiknya menggunakan bahasa

A. Tidak baku.
B. Informal.
C. Baku.
D. Singkat dan padat.

Pembahasan :
Esai adalah tulisan formal, sehingga penggunaan bahasa baku sangat penting untuk menunjukkan keseriusan dan kredibilitas penulis.

Perhatikan kalimat berikut: 'Saya mau beli buku di toko dekat rumah.' Kalimat ini menggunakan bahasa

A. Baku.
B. Formal.
C. Tidak baku.
D. Efisien.

Pembahasan :
Penggunaan kata 'mau' dan 'dekat' dalam kalimat tersebut menunjukkan bahasa yang tidak formal dan sehari-hari.

Berikut ini yang *bukan* merupakan contoh bahasa tidak baku adalah

A. Ayo
B. Sudah
C. Seharusnya
D. Lagi

Pembahasan :
Kata 'seharusnya' adalah bagian dari bahasa baku, sedangkan kata 'ayo', 'sudah', dan 'lagi' adalah bagian dari bahasa tidak baku.

Kapan sebaiknya kita menggunakan bahasa baku?

A. Saat berbicara dengan teman dekat.
B. Saat menulis surat resmi.
C. Saat berkomunikasi di media sosial.
D. Saat bermain game online.

Pembahasan :
Bahasa baku lebih sesuai untuk digunakan dalam situasi formal seperti menulis surat resmi, laporan, atau dokumen penting.

Perhatikan kalimat berikut: 'Dia bilang dia sudah makan.' Kalimat ini menggunakan bahasa

A. Baku.
B. Formal.
C. Tidak baku.
D. Keren.

Pembahasan :
Penggunaan pengulangan kata 'dia' dan 'sudah' serta bentuk informal 'bilang' menunjukkan bahasa yang tidak baku.

Mengapa penting untuk menjaga keserasian antara bahasa baku dan bahasa tidak baku dalam komunikasi?

A. Untuk membuat komunikasi lebih rumit.
B. Untuk menghindari kebingungan dan memastikan pesan tersampaikan dengan baik.
C. Untuk mempercepat komunikasi.
D. Untuk membuat bahasa terlihat kurang profesional.

Pembahasan :
Keserasian antara bahasa baku dan tidak baku membantu memastikan komunikasi yang efektif dan menghindari kesalahpahaman.