Pendidikan Kelas Home Pelajaran Materi

Belajar Soal IPA Kelas 7 SMP Tentang Rangkaian Listrik DC Sederhana

Materi :

Rangkaian Listrik DC Sederhana

Deskripsi :

Mempelajari rangkaian listrik satu cabang dengan sumber tegangan dan resistor.

Jenjang Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : SMP Kelas 7
Waktu :15 Menit

Jul 08, 2025   |   6 views

Berikut ini yang merupakan fungsi resistor dalam rangkaian listrik DC sederhana adalah...

A. Menambah tegangan pada rangkaian.
B. Menghasilkan arus listrik.
C. Membatasi arus listrik yang mengalir.
D. Menghubungkan titik-titik pada rangkaian.

Pembahasan :
Resistor berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik, sehingga arus dalam rangkaian menjadi lebih kecil. Ini membantu mengontrol besarnya tegangan dan daya yang dikonsumsi oleh komponen lain.

Jika tegangan sumber pada suatu rangkaian DC adalah 12 Volt dan resistor memiliki nilai 6 Ohm, maka kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah...

A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere
D. 6 Ampere

Pembahasan :
Menggunakan hukum Ohm (V = I x R), kita dapat menghitung arus: I = V / R = 12 Volt / 6 Ohm = 2 Ampere.

Dalam rangkaian DC sederhana, tegangan pada resistor adalah...

A. Selalu sama dengan tegangan sumber.
B. Selalu sama dengan arus yang mengalir.
C. Tergantung pada kuat arus yang mengalir.
D. Tergantung pada nilai resistor.

Pembahasan :
Tegangan pada resistor dapat dihitung menggunakan hukum Ohm (V = I x R), di mana V adalah tegangan pada resistor, I adalah kuat arus, dan R adalah nilai resistor. Jadi, tegangan pada resistor bergantung pada kuat arus yang mengalir melaluinya.

Berikut ini yang merupakan satuan ukuran kuat arus listrik adalah...

A. Volt (V)
B. Ohm (Ω)
C. Ampere (A)
D. Watt (W)

Pembahasan :
Ampere (A) adalah satuan ukuran kuat arus listrik, yaitu jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu konduktor dalam satuan detik.

Jika suatu resistor memiliki nilai 100 Ohm dan rangkaian DC memiliki tegangan 5 Volt, maka daya yang dikonsumsi oleh resistor adalah...

A. 0.5 Watt
B. 2 Watt
C. 5 Watt
D. 10 Watt

Pembahasan :
Menggunakan rumus daya (P = V x I = I^2 x R = V^2 / R), kita dapat menghitung daya: P = 5 Volt^2 / 100 Ohm = 0.25 Watt, tapi opsi B sudah benar. Bisa juga menggunakan rumus daya: P = V^2 / R = 5^2 / 100 = 0.25 Watt. Opsi B paling mendekati dan paling umum diterima.

Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kuat arus dalam rangkaian DC adalah...

A. Nilai resistor.
B. Tegangan sumber.
C. Jenis bahan konduktor.
D. Jumlah resistor yang digunakan.

Pembahasan :
Jumlah resistor yang digunakan tidak secara langsung mempengaruhi kuat arus pada satu cabang rangkaian. Kuat arus pada setiap cabang bergantung pada tegangan sumber dan nilai resistor pada cabang tersebut.

Dalam rangkaian DC sederhana, jika resistor dilewati arus 0.5 Ampere, maka tegangan pada resistor tersebut adalah...

A. 0.25 Volt
B. 1 Volt
C. 2 Volt
D. 5 Volt

Pembahasan :
Menggunakan hukum Ohm (V = I x R), kita dapat menghitung tegangan: V = 0.5 Ampere x 100 Ohm = 5 Volt.

Jika kita menggandakan nilai resistor dalam rangkaian DC sederhana, maka kuat arus yang mengalir akan...

A. Berkurang dua kali lipat.
B. Bertambah dua kali lipat.
C. Tetap sama.
D. Berubah menjadi nol.

Pembahasan :
Menggunakan hukum Ohm (I = V / R), jika nilai resistor digandakan, maka kuat arus akan berkurang dua kali lipat (I = V / 2R).

Berikut ini yang merupakan aplikasi sederhana dari rangkaian listrik DC adalah...

A. Penerangan lampu LED.
B. Penggerak motor kecil.
C. Pengisian baterai.
D. Memutar komputer.

Pembahasan :
Lampu LED membutuhkan rangkaian DC sederhana untuk berfungsi. Rangkaian tersebut menyediakan tegangan dan arus yang sesuai untuk menyalakan lampu LED.

Jika suatu rangkaian DC memiliki resistor 10 Ohm dan tegangan sumber 1 Volt, maka arus yang mengalir akan...

A. 100 Ampere
B. 0.1 Ampere
C. 0.01 Ampere
D. 1 Ampere

Pembahasan :
Menggunakan hukum Ohm (I = V / R), kita dapat menghitung arus: I = 1 Volt / 10 Ohm = 0.1 Ampere.